Panduan Anestesi Lokal Pada Khitan Gemuk

Photo by Freepik

Anestesi pada pasien yang akan dilakukan sirkumsisi secara prinsip sama yaitu dalam hal pemilihan obat dan titik lokasi anestesi. Hal yang berbeda pada kondisi pasien gemuk adalah cara penentuan dosis obat dan tehnik anestesi. Sebelumnya kita harus mengetahui tentang definisi dari gemuk. Seorang dikatakan gemuk (obese) diukur dengan menggunakan Body Mass Indeks (BMI).

BMI berkorelasi kuat dengan total lemak tubuh pada pasien dewasa yang bukan lansia, umumnya digunakan sebagai ukuran total lemak tubuh. Namun, BMI juga bukanlah ukuran adipositas yang sangat akurat pada individu tertentu terutama pada orang dengan peningkatan massa tubuh tanpa lemak seperti atlet dan pada anak-anak (Lean Body Weight). 

Total Body Wight (TBW), Lean Body Weight (LBW), Ideal Body Weight (IBW) sangat penting untuk parameter penentuan dosis pada pasien dengan obesitas. Ketika salah dalam pengaplikasian ukuran ini dapat menghasilkan dosis kurang atau berlebih. Pasien dengan obesitas memiliki proporsi lean body mass dan fat mass yang berbeda ketika dibandingkan dengan pasien normal. Fat mass proporsinya meningkat cepat dibandingkan lean body mass sehingga menyebabkan peningkatan berat badan diatas normal BMI.

Penggunaan LBW merupakan pendekatan yang lebih sains untuk penentuan dosis berdasarkan berat badan. Hal ini karena LBW merefleksikan komponen berat tubuh “non-fat”. sangat berguna untuk membantu penentuan dosis pada pasien obese

Lokal anestesi memiliki efek samping yaitu toksisitas pada CNS dan CVS. Belum ada bukti yang menunjukan efek samping akan lebih sering muncul pada pasien gemuk. Dalam suatu penelitian yang dilakukan pada tikus diabetes, terjadi peningkatan cedera saraf setelah dilakukan nerve block dengan ropivacaine. Sedangkan pasien diabetes seringnya mengalami kegemukan dan meningkatkan terjadinya cedera saraf.

Penelitian tentang efek obese terhadap lokal anestesi belum ada dan penentuan dosis yang direkomendasikan juga belum diketahui. Namun, peneliti bersepakat obat pada pasien obese sebanding dengan LWB. Menggunakan dosis dengan LWB mungkin lebih cocok dibandingkan dengan berat badan sebenarnya pada pasien kegemukan. Jika menggunakan berat badan sebenarnya beresiko overdosis dan menimbulkan efek samping.

Pada pasien obesitas terjadi peningkatan Volume Distribusi (Vd). Hal ini akan menyebabkan obat mempunyai kecenderungan untuk meninggalkan plasma dan masuk ke kompartemen ekstravaskular tubuh, artinya diperlukan dosis obat yang lebih tinggi untuk mencapai konsentrasi plasma tertentu. (Vd Tinggi -> Lebih banyak distribusi ke jaringan lain). sedangkan untuk kondisi yang baik adlah Vd rendah.

Untuk tehnik anestesi yang dipakai tetap bisa menggukan DPNB, SRB dan infiltrasi. Titik lokasi anestesi juga sama hanya untuk mendapatkan titik lokasi anestesi kita perlu melakukan penekanan secara maksimal pada pangkal penis sehingga membuat kondisi penis seolah-olah sedang ereksi. Kemudian titik lokasi anestesi baru terlihat dapat diberikan secara DPNB ataupun Subcutan Ring Blok. Bila tidak melakukan hal tersebut resiko anestesi naik ke bagian preputium akan semakin besar sehingga mengganggu saat tindakan sirkumsisi.

Khitan, Balanitis, Khitan Modern, Sunat, Sunat Modern, Penyulit Khitan, Komplikasi Khitan, Penyulit Sunat, Dokter Sunat, Dokter Khitan, Alat Khitan, Alat Medis, Jual Alat Khitan, Jual Alat Sunat, Doctora, Kaffa Medika.

prediksi hk
slot bet 200
slot gacor
slot toto
slot gacor
https://desi-bd.org/
slot gacor
slot bet 200
permata123
permata123
slot demo
slot thailand
slot gacor
slot gacor
slot dana