Anestesi Dewasa

Ditulis oleh dr. Ferdy Arif F. | Ditinjau oleh dr. Rio Adhi Wicaksono

istimewa

Membicarakan tentang anestesi selalu berkaitan dengan tehnik, obat dan dosis anestesi. Tehnik anestesi sirkumsisi pada dewasa secara prinsip tidak berbeda dengan tehnik anestesi sirkumsisi pada anak. Menggunakan tehnik DPNB, SRB dan Infiltrasi. Dosis anestesi harus disesuaikan dengan dosis per KgBB yang disarankan oleh WHO tidak kurang dan tidak berlebihan.

Pemilihan obat untuk sirkumsisi pada dewasa juga secara prinsip tidak berbeda yaitu diutamakan lidocaine. Namun, beberapa peneliti melakukan uji coba dengan kombinasi beberapa obat anestesi. Contohnya dalam suatu penelitian pada 217 pasien dengan pilihan obat kombinasi antara lidocaine 2% dan Bupivacaine 0,5 disertai tambahan Aquadest. Diberikan kepada 217 dengan tehnik SRB. Membagi dosis kedalam 2 kelompok yaitu Lidocaine 4ml, Bupivacaine 4ml dan aquadet 2 ml (4:4:2). kelompok lainnya adalah Lidocaine 3ml, Bupivacaine 3ml dan aquadet 4ml (4:4:2). hasilnya adalah kelompok 3:3:4 lebih baik dibandingkan 4:4:2 dan mengurangi angka resiko dari toksisitas dari cairan anestesi.

Setelah melakukan anestesi baik dengan DPNB atau SRB bila ujung preputium masih terasa sakit dapat diberikan infiltrasi tambahan. Apabila pemberian anestesi dengan menggunakan NFI maka sangat disarankan minimal 6 titik yaitu pada pukul 1, 3, 5, 7, 9 dan 11. agar segera mencapai efek anestesi yang diharapkan.

Referensi

Handbook WHO fo Circumcision

https://www.hindawi.com/journals/aan/2016/2861217/

Post Views: 16