
Ditulis oleh dr. Ferdy Arif F. | Ditinjau oleh dr. Rio Adhi Wicaksono
istimewa
Anestesi pada tindakan sirkumsisi bertujuan untuk menghilangkan sensasi rasa nyeri, geli dan linu baik pada batang penis maupun glans penis. Cara yang dilakukan untuk menghilangkan sensasi itu adalah dengan memasukan cairan anestesi pada titik lokasi yang tepat sesuai dengan persyarafan dari penis. Memasukan cairan anestesi dapat dilakukan dengan DPNB, SRB maupun infiltrasi.
Pada DPNB dilakukan pada bagian dorsal pangkal penis pada pukul 11 atau 1 untuk memblokade saraf dorsal penile yang menginervasi penis dorsal sampai ke glans penis. Mungkin diperlukan infiltasi tambahan pada pukul 6 untuk memblokade saraf penineal yang juga menginervasi dari ventral penis sampai bagian glans penis dan frenulum. Pada tehnik anestesi lain yaitu SRB dilakukan secara subcutan pada beberapa titik mengitari dari pangkal penis.
Saat obat anestesi sudah masuk kita harus menunggu onset dari obat tergantung dari obat yang kita pakai baik single ataupun kombinasi. Setelah onset tercapai kadang pada bagian dari glans penis masih merasakan sensasi geli dan linu. Hal itu menandakan bahwa bisa jadi tehnik dan dosis anestesi kurang. Namun, terdapat kendala apabila kita berusaha untuk menambahkan obat anestesi karena hal itu dapat menyebabkan edema oleh karena akumulasi cairan anestesi sehingga mengganggu proses sirkumsisi.
Solusi untuk masalah tersebut adalah :
Tisue magic/tisu benzocaine memiliki kandungan benzocaine yang menyebabkan tisue magic dapat digunakan untuk anestesi tambahan pada glans saat sirkumsisi. Membuat area sensitif tidak terasa. Kandungan lainnya adalah ethyl alcohol, polyethylene oxide, benzalkonium chloride dan parfum. Benzalkonium chloride.
Benzocaine bekerja dengan menghalangi saluran ion natrium, yang terletak di membran sel saraf. Dengan demikian, benzokain memblokir atau mengurangi aliran ion natrium, sehingga mengurangi kemampuan saraf untuk mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak.
Selain itu, benzokain juga memiliki sifat desensitisasi lokal. Ini berarti bahwa senyawa ini mengurangi kepekaan saraf terhadap rangsangan yang menyakitkan dengan menurunkan ambang respons saraf terhadap rangsangan. Dengan cara ini, benzocaine membantu mengurangi sensitivitas area aplikasi, yang menyebabkan rasa sakit yang signifikan. Efek samping dari penggunaannya dapat menyebabkan ruam, kulit mengelupas dan alergi.
Lidocaine bekerja dengan menghambat aktivasi kanal sodium sehingga menstabilkan membran neuron. Akibatnya, tidak terjadi potensial aksi dan konduksi impuls saraf menjadi terganggu. Mekanisme kerja lidocaine bergantung pada dosis dan waktu. Semakin besar dosis yang diberikan, maka semakin banyak kanal sodium yang terinhibisi. Efek inhibisi ini bersifat reversibel dan akan semakin berkurang seiring bertambahnya waktu. Selain itu, mekanisme kerja lidocaine juga dipengaruhi oleh pH. Jaringan yang sedang meradang memiliki pH rendah sehingga efek lidocaine terhambat.
Lidokain spray digunakan untuk area membran mukosa dengan onset 1-5menit setelah disemprotkan dan durasi 10-15 menit. Dalam 1 semprotan mengeluarkan 10mg lidokain. Untuk penggunaan pada khitan disarankan 1-5 semprotan. Efek samping lokal berupa ruam, alergi dan acute systemic toxicity bila digunakan dengan dosis yang berlebihan.
Bila setelah melakukan anestesi injeksi dan penggunaan tisu magic atau spray lidocain masih merasakan geli/linu/sakit maka patut dicurigai dosis anestesi kurang utamanya pada titik pukul 6 karena mempersyarafi area frenulum dan setengah bagian glans penis.
Referensi
https://www.mims.com/hongkong/drug/info/xylocaine%20pump%20spray?type=full
https://www.prnewswire.com/news-releases/study-demonstrates-effectiveness-of-topical-4-benzocaine-wipes-to-improve-symptoms-of-premature-ejaculation-300456697.html
https://www.alodokter.com/keampuhan-spray-gel-dan-tisu-magic-untuk-mencegah-ejakulasi-dini