https://www.freepik.com/
Menurut WHO obat anestesi yang dapat diberikan pada bayi adalah lidocaine dengan dosis 3mg/kgBB. Penggunaan Anestesi yang berisi epinefrin (adrenalin) tidak direkomendasikan. Pemberian Anestesi dapat dilakukan baik dengan DPNB pada pangkal penis di jam 10 dan jam 2 ataupun Subcutaneus Ring Blok.
Demi memberikan kenyamanan saat akan memasukan anestesi dapat diberikan anestesi topikal seperti pemberian EMLA 5% (2,5% Lidocaine dan 2,5% Prilocaine) bila digunakan dengan baik maka akan membuat anastesi lebih aman, nyaman dan efektif. Efek samping yang harus menjadi perhatian adalah methemoglobinemia dari metabolit prilocaine yang dapat mengoksidasi hemoglobin. Penggunaannya harus hati-hati sehingga tidak menyebar kearea tubuh lain karena gerakan kaki maupun tangan bayi. Itu dapat dihindari dengan menutup cream dengan sejenis plester atau dressing. EMLA di aplikasikan 60-80 menit sebelum tindakan dengan dosis 1-2gr. Anestesi menggunakan EMLA lebih baik jika dibandingkan lidocain cream 30%.
Obat anestesi yang direkomendasikan oleh WHO adalah sebagai berikut:
Penggunaan sedasi pada bayi <60hari tidak direkomendasikan untuk dilakukan karena akan meningkatkan resiko komplikasi. Kombinasi anaestesi dapat dilakukan untuk memberikan rasa nyaman atau nyeri yang minimal pada bayi. Dalam sebuah penelitian membandingkan tehnik anestesi yaitu antara EMLA+Sukrose (Susu), EMLA+Sukrose (Susu)+DPNB, EMLA+Sukrose (Susu)+SRB dan EMLA sendiri. Didapatkan hasil yaitu penggunaan tehnik anestesi yang mengurangi nyeri yaitu EMLA+Sukrose (Susu)+SRB.
Referensi
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29150457/
Manual For Early Infant Male Circumcision Under Local Anaesthesia
https://ijponline.biomedcentral.com/articles/10.1186/1824-7288-39-38#Sec1