Postitis dan Balanopostitis

Ditulis oleh dr. Ferdy Arif F. | Ditinjau oleh dr. Rio Adhi Wicaksono

istimewa

Definisi

Postitis merupakan peradangan yang terjadi hanya pada preputium penis. Jika bersamaan dengan peradangan pada glans penis (balanitis) maka disebut balanopostitis. Balanitis merupakan reaksi peradangan yang paling sering muncul pada penis. Pada pria yang belum dilakukan sirkumsisi, preputium akan meradang dalam waktu dekat atau lama kemudian menjadi balanitis dan menjadi balanopostitis.

Epidemiologi

Angka kejadian balanopostitis pada anak laki-laki yang belum di sirkumsisi sebesar 4-11%. kondisi ini ditemukan pada 20% dari 194 anak laki-laki di UK yang belum di sirkumsisi.

Etiologi

Reaksi peradangan tunggal hanya pada preputium sangat jarang atau jarang terlaporkan. Biasanya bersamaan dengan peradangan glans penis. Patogen yang paling sering menyebabkannya pada anak adalah candida. 

Hyginisitas yang buruk menjadi penyebab tersering, sulit/belum bisanya meretraksi kulit sampai kepala penis terbuka, bila terdapat fimosis akan meningkatkan terjadinya tumpukan smegma yang akan menginisiasi reaksi peradangan, Reaksi alergi akibat penggunaan sabun yang mengandung alergen pada penis.

Balanoposthitis yang berulang pada orang dewasa terutama lanjut usia harus meningkatkan kecurigaan  terhadap diabetes yang tidak terdeteksi. Pasien dengan episode berulang harus menjalani skrining glukosa darah untuk diabetes.

Patofisiologi

Patofisiologi balanoposthitis mencakup patofisiologi spesifik dan nonspesifik. Balanoposthitis spesifik tergantung dari penyebabnya, yaitu proses inflamasi, alergi, infeksi, autoimun, atau sekunder akibat trauma dan keganasan. Balanoposthitis nonspesifik sering terjadi akibat proses kelembaban yang terjadi di area genital sebagai akibat dari keringat, urin, atau smegma yang terdapat di preputium.

Gejala Klinis

Gejala yang muncul berupa reaksi inflamasi/peradangan seperti kemerahan, pembengkakan, gatal, nyeri dan dapat disertai keluarnya discharge bila sudah infeksi. Pada anak-anakpaling sering muncul antra usia 2-5 tahun

Diagnosis

Diagnosis balanoposthitis ditegakkan berdasarkan gejala seperti gatal dan nyeri pada ujung penis. Gejala diperkuat dengan riwayat sosial, riwayat medis, dan riwayat penggunaan obat dari pasien. Pemeriksaan fisik dilakukan secara menyeluruh untuk mencari faktor resiko atau bukti adanya balanoposthitis, misalnya kulit preputium yang belum disirkumsisi, ruam kemerahan, reaksi inflamasi, atau temuan-temuan seperti psoriasis, vitiligo, dan kutil kelamin. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menentukan penyebab spesifik dari balanoposthitis seperti pemeriksaan mikrobiologi, virologi, pemeriksaan kalium hidroksida (KOH), hingga biopsi.

Tatalaksana

Penatalaksanaan balanoposthitis mencakup penatalaksanaan secara umum dan khusus sesuai kondisi yang mendasarinya. Penatalaksanaan secara umum seperti pemberian antibiotik topikal, anti jamur, obat-obatan sistemik (bila memiliki komorbiditas atau infeksi sistemik), menghindari bahan alergen, dan membersihkan area genital dengan water of the sulfates, dan sirkumsisi. Penatalaksanaan secara khusus yaitu mengobati secara spesifik penyebab balanoposthitis. Kondisi penyebab spesifik harus diidentifikasi dan diobati secara agresif.

Meningkatkan kebersihan diri utamanya bagian penis. Sirkumsisi merupakan terapi definitif untuk pencegahan kejadian berulang di masa mendatang. Penggunaan cream anti radang baik tunggal ataupun dengan kandungan tambahan antibiotik menjadi suatu pertimbangan.

Referensi

Fahmy, Mohamed. 2020. Normal and Abnormal Prepuce. Springer
Bunker C. Skin conditions of the male genitalia. Medicine (United Kingdom). 2014.
Balanoposthitis [Internet]. BMJPractice. 2020. Available from: https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/401/
Edwards SK, Bunker CB, Ziller F, van der Meijden WI. 2013 European guideline for the management of balanoposthitis. Int J STD AIDS. 2014;
Balanitis and balanoposthitis. In: Congenital Anomalies of the Penis. 2017.

Post Views: 16