
Memahami Bahaya Smegma dan Pentingnya Perawatan yang Tepat Sebelum Khitan
ilustrasi smegma (pexels.com/Alesia Kozik)
Pernahkah Anda atau anak laki-laki Anda menemukan zat putih seperti keju di sekitar penis? Jika ya, maka Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan smegma. Smegma adalah zat alami yang terdiri dari sel kulit mati, minyak, dan keringat yang menumpuk di bawah kulup penis. Meskipun terdengar menjijikkan, smegma sebenarnya adalah hal yang normal. Namun, jika tidak dibersihkan secara teratur, smegma dapat menumpuk dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Smegma terbentuk di dalam lipatan kulit antara kepala penis dan kulup. Pada bayi dan anak laki-laki yang belum disunat, smegma cenderung lebih banyak menumpuk karena kulup masih sangat ketat. Smegma memiliki fungsi sebagai pelumas alami untuk melindungi kulit sensitif di sekitar penis.
Penyebab Terbentuknya Smegma
Smegma terbentuk secara alami sebagai hasil dari proses metabolisme tubuh. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan produksi smegma, seperti:
Risiko Jika Smegma Tidak Dibersihkan
Jika dibiarkan menumpuk, smegma dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa smegma mengandung berbagai jenis bakteri, termasuk bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius. Bakteri gram negatif seperti Escherichia coli dan bakteri gram positif seperti Enterococcus faecalis adalah jenis bakteri yang paling sering ditemukan pada smegma.
Cara Mencegah dan Mengatasi Smegma
Cara terbaik untuk mencegah masalah yang disebabkan oleh smegma adalah dengan menjaga kebersihan area genital. Berikut adalah beberapa tips:
Jika Anda mengalami gejala seperti kemerahan, bengkak, gatal, atau nyeri di sekitar penis, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat.
Smegma adalah hal yang normal, namun jika tidak dijaga kebersihannya dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Dengan menjaga kebersihan area genital dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, Anda dapat mencegah terjadinya komplikasi akibat penumpukan smegma.
Referensi
Chung, Jae et al. 2019. Microbiology of Smegma: Prospective Comparative Control Study. Investig Clin Urol